![]() |
Laila |
Pertemuan secara tidak sengaja antara Yusuf dengan
wanita yang sedang hamil bernama Katerine, ternyata mengantarkannya pada sebuah
kehidupan baru. Yusuf yang semula berstatus budak nafsu, perlahan mengalami
metaformosis keimanan.
Apalagi ketika mengetahui Katerine hanya sebagai istri
kedua dari suaminya Dodi, yang lebih dulu menikahi Laila sebagai istri
pertamanya. Rasa ingin tahu Yusuf akan kehidupan poligami keluarga Dodi,
ternyata mengantarkannya sebagai seorang lelaki yang suka memperhatikan Laila.
Maklum, Laila merupakan seorang wanita bercadar yang
tidak pernah lepas dari buku kecil, di mana baru diketahui Yusuf bahwa buku
tersebut yaitu satu mushaf Alquran. Sebagai seorang pemuda gaul yang suka
mabuk-mabukan dan gonta ganti pacar selama di luar negeri, Yusuf memang berubah
menjadi pemuda yang jauh dengan agama.
Namun semenjak melihat sosok wanita seperti Katerine
dan Laila, dalam hatinya timbul niat untuk mendapat istri yang mirip seperti
Laila. Walau rasa kagumnya semakin memuncak dari hari ke hari, Yusuf tetap menahan
diri untuk tidak berbuat kurang ajar. Ia selalu mencuri pandang pada wajah
Laila, saat ia sedang berada di musalla kecilnya.
Tidak disangka, kakak Yusuf, Ilyasa yang selama ini
tinggal di Australia, pulang dengan membawa duka. Istrinya meninggal saat
melahirkan bayi yang diberi nama Lukman. Saat bertakziah ke rumah Yusuf itulah,
ibunya Yusuf, Bu Popy, berkenalan dengan Laila. Bahkan Laila langsung dapat
mencuri hati Bu Popy, karena ia bisa menenangkan Lukman, cucunya yang sedang
menangis.
Di sisi lain, Dodi berencana pergi dengan Katerine
untuk suatu urusan bisnis. di luar dugaan, sepulang dari perbincangan bisnis,
kendaraannya mengalami kecelakaan. Dodi tewas, sementra Katerine terpaksa
melahirkan bayi prematur.
Kepergian Dodi dan shock yang dialami Katerine,
membuat nasib Laila di ujung tanduk. Rupanya rumah tempatnya hidup bersama
Dodi, telah digadaikan pada adik angkat Dodi bernama Wahyuni. Lewat tangan
wanita inilah, Laila mengalami penyiksaan psikis dan mental yang amat menyiksa.
Ia diperlakukan sebagai pembantu dengan pekerjaan yang banyak.
Laila pun mengaku tidak sanggup menghadapi cobaan baru
ini pada Allah dalam doa dan tangisnya. Ia sangat takut, kalau tidak dapat lagi
menjaga Alquran 30 juz yang sudah dihapalnya luar kepala. Apalagi pada malam itu,
akan diadakan pesta shabu-shabu di rumah kenangannya bersama Dodi. Segenap hati
Laila berdoa, agar Allah menjaga rumah itu.
Doa Laila langsung terkabul malam itu. Pada saat itu
Laila sedang menumpang menginap di rumah Bu Poppy. Wahyuni dan komplotannya
ditangkap polisi, serta semua shabu-shabunya di bawa polisi untuk dijadikan
barang bukti. Karena rumahnya disegel, Laila akhirnya diperintahkan Ibu Popy
untuk tidur/menginap di kamar milik Yusuf, yang memang pada saat itu sedang
kosong. Dari situlah ia tahu, jika Yusuf ternyata mencuri gambarnya secara
diam-diam. Foto-foto Laila saat berada di musalla pribadinya ada dalam buku pribadi
Yusuf. Antara marah dan malu, akhirnya Laila minta diantarkan ke pesantren
tempat asalnya dahulu.
Yusuf yang menyadari kejadian itu, tak beberapa lama
kemudian ia langsung menyusul Laila ke pesantren. Sementara di sisi lain,
Ilyasa kakaknya sudah akan menikah pula dengan Katerine, berkat sebuah
pertemuan di sebuah acara seminar. Ilyasa sangat beruntung, karena ayah
Katerine juga mitra bisnisnya di Indonesia.
Pada akhirnya Yusuf dapat mempersunting Laila, begitu
juga dengan Ilyasa. Saat Yusuf dan Laila pulang, mereka langsung disambut
dengan janur kuning. Dari situlah Laila kembali bertemu dengan Katerine. Pesta
pun akhirnya menjadi tambah meriah.
Setelah 5 bulan menikah, Yusuf dan Laila dikejutkan
oleh kabar gembira yang dibawa oleh dokter yang menyatakan bahwa Laila telah
hamil 2 bulan. Dan merekapun kini hidup bahagia selamanya.