Selamat Datang

Translate

Minggu, 27 November 2011

Ringkasan Novel Laila Cinta Sang Hafizhah

Laila


Pertemuan secara tidak sengaja antara Yusuf dengan wanita yang sedang hamil bernama Katerine, ternyata mengantarkannya pada sebuah kehidupan baru. Yusuf yang semula berstatus budak nafsu, perlahan mengalami metaformosis keimanan.

Apalagi ketika mengetahui Katerine hanya sebagai istri kedua dari suaminya Dodi, yang lebih dulu menikahi Laila sebagai istri pertamanya. Rasa ingin tahu Yusuf akan kehidupan poligami keluarga Dodi, ternyata mengantarkannya sebagai seorang lelaki yang suka memperhatikan Laila.
Maklum, Laila merupakan seorang wanita bercadar yang tidak pernah lepas dari buku kecil, di mana baru diketahui Yusuf bahwa buku tersebut yaitu satu mushaf Alquran. Sebagai seorang pemuda gaul yang suka mabuk-mabukan dan gonta ganti pacar selama di luar negeri, Yusuf memang berubah menjadi pemuda yang jauh dengan agama.
Namun semenjak melihat sosok wanita seperti Katerine dan Laila, dalam hatinya timbul niat untuk mendapat istri yang mirip seperti Laila. Walau rasa kagumnya semakin memuncak dari hari ke hari, Yusuf tetap menahan diri untuk tidak berbuat kurang ajar. Ia selalu mencuri pandang pada wajah Laila, saat ia sedang berada di musalla kecilnya.
Tidak disangka, kakak Yusuf, Ilyasa yang selama ini tinggal di Australia, pulang dengan membawa duka. Istrinya meninggal saat melahirkan bayi yang diberi nama Lukman. Saat bertakziah ke rumah Yusuf itulah, ibunya Yusuf, Bu Popy, berkenalan dengan Laila. Bahkan Laila langsung dapat mencuri hati Bu Popy, karena ia bisa menenangkan Lukman, cucunya yang sedang menangis.
Di sisi lain, Dodi berencana pergi dengan Katerine untuk suatu urusan bisnis. di luar dugaan, sepulang dari perbincangan bisnis, kendaraannya mengalami kecelakaan. Dodi tewas, sementra Katerine terpaksa melahirkan bayi prematur.
Kepergian Dodi dan shock yang dialami Katerine, membuat nasib Laila di ujung tanduk. Rupanya rumah tempatnya hidup bersama Dodi, telah digadaikan pada adik angkat Dodi bernama Wahyuni. Lewat tangan wanita inilah, Laila mengalami penyiksaan psikis dan mental yang amat menyiksa. Ia diperlakukan sebagai pembantu dengan pekerjaan yang banyak.
Laila pun mengaku tidak sanggup menghadapi cobaan baru ini pada Allah dalam doa dan tangisnya. Ia sangat takut, kalau tidak dapat lagi menjaga Alquran 30 juz yang sudah dihapalnya luar kepala. Apalagi pada malam itu, akan diadakan pesta shabu-shabu di rumah kenangannya bersama Dodi. Segenap hati Laila berdoa, agar Allah menjaga rumah itu.
Doa Laila langsung terkabul malam itu. Pada saat itu Laila sedang menumpang menginap di rumah Bu Poppy. Wahyuni dan komplotannya ditangkap polisi, serta semua shabu-shabunya di bawa polisi untuk dijadikan barang bukti. Karena rumahnya disegel, Laila akhirnya diperintahkan Ibu Popy untuk tidur/menginap di kamar milik Yusuf, yang memang pada saat itu sedang kosong. Dari situlah ia tahu, jika Yusuf ternyata mencuri gambarnya secara diam-diam. Foto-foto Laila saat berada di musalla pribadinya ada dalam buku pribadi Yusuf. Antara marah dan malu, akhirnya Laila minta diantarkan ke pesantren tempat asalnya dahulu.
Yusuf yang menyadari kejadian itu, tak beberapa lama kemudian ia langsung menyusul Laila ke pesantren. Sementara di sisi lain, Ilyasa kakaknya sudah akan menikah pula dengan Katerine, berkat sebuah pertemuan di sebuah acara seminar. Ilyasa sangat beruntung, karena ayah Katerine juga mitra bisnisnya di Indonesia.
Pada akhirnya Yusuf dapat mempersunting Laila, begitu juga dengan Ilyasa. Saat Yusuf dan Laila pulang, mereka langsung disambut dengan janur kuning. Dari situlah Laila kembali bertemu dengan Katerine. Pesta pun akhirnya menjadi tambah meriah.
Setelah 5 bulan menikah, Yusuf dan Laila dikejutkan oleh kabar gembira yang dibawa oleh dokter yang menyatakan bahwa Laila telah hamil 2 bulan. Dan merekapun kini hidup bahagia selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar